Wajib Tahu! Perbedaan Lengkap Juicer dan Slow Juicer Sebelum Membelinya

VIVATechno – Memilih alat pembuat jus yang tepat bisa jadi tantangan tersendiri.
Meskipun sekilas terlihat sama, juicer dan slow juicer punya karakteristik yang sangat berbeda, memengaruhi kecepatan, kualitas, dan nutrisi jus yang dihasilkan.
Berikut adalah poin-poin utama perbedaan antara keduanya:
- Juicer: Berputar sangat cepat, sekitar 10.000 hingga 16.000 RPM. Ibarat balapan, juicer ini gas pol!
- Slow Juicer: Jauh lebih santai, hanya berputar antara 43 hingga 80 RPM. Gerakannya pelan tapi pasti.
2. Metode Ekstraksi
- Juicer: Menggunakan pisau berputar cepat untuk menghancurkan buah dan memisahkan sari dari ampas. Mirip blender, tapi lebih fokus memisahkan cairan.
- Slow Juicer: Menghancurkan buah dan sayuran secara perlahan dengan sistem ulir. Prosesnya seperti memeras, sehingga sari buah terambil maksimal.
3. Efisiensi Ekstraksi
- Juicer: Ampas yang dihasilkan cenderung masih basah dan kadang masih mengandung sisa sari buah. Jadi, ada sedikit jus yang terbuang.
- Slow Juicer: Menghasilkan ampas yang jauh lebih kering. Ini menandakan bahwa hampir semua sari buah berhasil diekstraksi, membuat jus jadi lebih banyak dan tidak ada yang terbuang percuma.
4. Tekstur dan Kualitas Jus
- Juicer: Jus yang dihasilkan seringkali lebih kental, berbusa, dan cepat mengalami oksidasi (berubah warna dan kehilangan nutrisi) karena terpapar udara dan panas dari putaran cepat.
- Slow Juicer: Jus yang dihasilkan lebih halus, minim busa, kaya nutrisi, dan tidak cepat teroksidasi. Ini karena proses ekstraksi yang lambat meminimalkan panas dan paparan udara.
5. Waktu Pemrosesan
- Juicer: Prosesnya sangat cepat, cocok jika Anda butuh jus instan di pagi hari yang sibuk.
- Slow Juicer: Prosesnya lebih lambat, memang butuh kesabaran ekstra. Namun, hasilnya adalah jus yang lebih optimal dari segi nutrisi dan kualitas.
6. Jenis Bahan yang Cocok
- Juicer: Ideal untuk buah-buahan keras seperti apel atau wortel.
- Slow Juicer: Sangat fleksibel! Bisa digunakan untuk buah-buahan lunak, sayuran berdaun hijau (seperti bayam atau kale), dan bahkan bisa memeras kacang-kacangan untuk membuat susu nabati.
Jadi, baik juicer maupun slow juicer punya kelebihan masing-masing. Pilihan terbaik kembali lagi pada kebutuhan dan prioritas Anda.
Jika kualitas jus yang kaya nutrisi dan minim oksidasi adalah hal utama, meskipun prosesnya sedikit lebih lama, slow juicer jelas menjadi investasi yang lebih tepat untuk mendukung gaya hidup sehat.*